Di tengah gemuruh hutan rimba Kalimantan, di sebuah desa kecil yang dikelilingi pepohonan menjulang tinggi, hiduplah seorang anak muda bernama Y.K. Manjaya 50 Tahun yang lalu. Sebagai putra asli daerah, dia tumbuh besar dengan mengenal kekayaan alam dan budaya tanah kelahirannya yang tiada tara. Dalam benaknya, terbersit satu mimpi besar yang sering dianggap terlalu jauh untuk diraih bagi sebagian orang di sekitarnya menjadi Presiden Republik Indonesia.

Keinginannya untuk menapaki jalan menuju kursi nomor satu di negeri ini bukan sekadar ambisi pribadi. Ia dilandasi oleh kecintaannya terhadap tanah air dan keyakinan bahwa perubahan terbaik dapat dimulai dari pinggiran negeri, tempat suara-suara kecil kerap kali tak terdengar. Y.K.Manjaya merasa terpanggil untuk membawa aspirasi masyarakat Kalimantan ke panggung nasional, mengatasi berbagai tantangan yang kerap dihadapi oleh daerah-daerah di luar pulau Jawa.

Dalam perjalanan ambisiusnya, dia melepas semua yang familiar dan merantau ke Pulau Jawa, tanah yang dijanjikan untuk mencari ilmu dan pengetahuan dalam bidang pemerintahan. Setiap langkah yang diambilnya, setiap keringat yang dicurahkan, terasa seperti investasi masa depan. Selama berpuluh-puluh tahun, dia menimba pengalaman berharga, bergaul dengan para politisi dan pemimpin lembaga pemerintahan, menyerap setiap pemikiran dan visi yang membuat republik ini berdiri teguh.

Di tengah hiruk-pikuk dinamika politik, impiannya untuk menjadi seorang presiden—pemimpin di negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar ini—selalu menggaung dalam benaknya. Suara itu seolah menggoda, mendorongnya untuk terus belajar, beradaptasi, dan berjuang. Dengan setiap kisah inspiratif dan pelajaran yang diperolehnya dari para tokoh terkemuka, tekadnya hanya semakin menguat.

Dia tahu, perjalanannya bukan sekadar soal ambisi pribadi, ini adalah panggilan untuk berkontribusi dan membawa perubahan. Dengan semangat membara, dia terus melangkah. Kemanapun dia pergi, hasrat untuk memimpin dan mengayomi rakyat selalu menyala, seperti cahaya yang takkan pernah padam. Mimpinya bukan sekadar dalam angan, tetapi sebuah tujuan yang nyata, menanti untuk terwujud.

Namun, bagi seorang anak desa sederhana seperti Y.K.Manjaya, jalan menuju mimpi tersebut tampak penuh dengan tantangan. Selama bertahun-tahun, sistem politik Indonesia menetapkan ambang batas yang tinggi bagi partai politik untuk mengajukan calon presiden. Ketentuan ini sering kali dianggap sebagai penghalang bagi kemunculan wajah-wajah baru dan segar dalam kancah politik nasional.

Satu hari, harapan baru muncul bak sinar pagi yang menyinari pepohonan lebat di Kalimantan. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan untuk menghapus ketentuan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden, menyatakan bahwa Pasal 222 Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Keputusan ini membuka pintu demokrasi lebih lebar dari sebelumnya.

Dengan dihapuskannya presidential threshold, setiap partai kini memiliki kesempatan untuk mengusulkan calon presiden mereka tanpa harus terikat oleh ambang batas yang selama ini menjadi tembok besar. Bagi Y.K.Manjaya, keputusan ini menjadi titik balik yang memperkuat keyakinannya untuk melangkah lebih jauh. Ia merasa mendapat kesempatan yang adil untuk membawa semangat dan visinya ke pentas nasional.

Dia berkomitmen untuk memanfaatkan momentum yang ada dengan sebaik-baiknya. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai elemen masyarakat Kerukunan Bubuhan Banjar Sa Dunia dan masyarakat Kalimantan pada umumnya, serta partai-partai lokal yang kini tengah dipersiapkannya untuk memberikan suara yang lebih bebas, ia merancang strategi kampanye yang inovatif dan penuh makna.

Dalam pikirannya, isu-isu utama yang selama ini terabaikan perlu diangkat ke permukaan. Ia menyadari pentingnya pembangunan infrastruktur yang merata untuk mendukung seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya mereka yang berada di pusat kota. Pelestarian lingkungan yang terus terancam oleh eksploitasi dan pengabaian juga menjadi titik tekan dalam rencana kerjanya. Ia percaya, kelestarian alam adalah warisan yang harus dijaga untuk generasi mendatang.

Tidak kalah penting, ia berfokus pada pengembangan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik untuk setiap anak bangsa, terutama di daerah-daerah terpencil yang seringkali terabaikan. Melalui pendidikan yang layak dan layanan kesehatan yang memadai, dia ingin memastikan setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Dengan semangat yang menggelora, dia melangkah maju, bercita-cita untuk membawa perubahan positif dan memberikan suara bagi yang terpinggirkan. Dalam visi besarnya, setiap langkah terencana adalah bagian dari perjalanan menuju masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan, di mana setiap individu memiliki kesempatan untuk meraih impian mereka.

Perjalanan Y.K.Manjaya bukanlah tanpa rintangan. Dalam dunia politik yang keras, banyak pihak yang meragukan kemampuannya. Namun, ia percaya bahwa dengan kerja keras, ketulusan, dan dukungan dari rakyat, ia mampu mengubah keraguan menjadi keyakinan dan memberikan inspirasi bagi generasi muda lainnya di seluruh Nusantara.

Mimpi seorang anak kalimantan menjadi presiden kini tidak lagi sekadar angan-angan. Itu adalah sebuah misi yang ia emban dengan sepenuh hati, mengukir jalan baru dalam sejarah demokrasi Indonesia. Perubahan keputusan Mahkamah Konstitusi tak hanya membuka ruang bagi munculnya lebih banyak calon potensial dari berbagai latar belakang, tetapi juga memberikan harapan baru bahwa nasib Indonesia ada di tangan setiap warga negara, termasuk putra daerah dari Kalimantan.

Penulis : Yakob KM Ismail, Pengamat Sosial dan Politik

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *